Assalamu'alaikum saudara saudaraku sebangsa dan setanah air, udah cocok belum jadi presiden? baiklah gak usah dijawab.
Ngomong -ngomong udah lama aku gak posting cerita dan derita, bukan karena gak ada waktu sih sebenarnya, hanya saja tiba tiba suka lupa sama apa yang mau disampaikan. jadi salut nih sama blogger-blogger handal yang gak pernah kehabisan ide buat postingan menarik. pantas saja pengunjung nya ramai. #Ehmm.batuk jaim rada nyindir .
Kembali ke topik #ups bicara soal ekspektasi dan realita dua kata ini mungin mirip dengan Tom and Jerry kadang akur kadang enggak, nggak tau kenapa sejarahnya bisa begitu. udah dari sananya kali ya. makanya banyak orang yang bicara soal "Ekspektasi VS Realita" sedikit pejelasan Ekspektasi itu sendiri menurut aku adalah harapan dan keinginan yang selalunya datang dari hati, sedangkan realita adalah kenyataan yang harus dihadapi. yang membuat terjadinya perang dingin antara ekspektasi dan realita itu sendiri adalah terkadang ekspektasi tidak sesuai dengan realita. dan begitu juga sebaliknya.
Contonnya saja aku punya teman namanya Nabila. dia pernah dekat dengan dua orang cowok dan dua cowok itu sebenarnya udah pernah nyatain perasaannya ke Nabila ini, hanya saja si Nabila ini menolak kedua cowok itu dengan alasan belum diizinin pacaran sama orang tuanya. Nah kedua cowok itu butuh kepastian dong, sebenarnya Nabila ini juga ada perasaan sih sama kedua cowok ini. barangkali Ekspektasi nya Nabila kedua cowok ini bakalan nungguin dia sampai dia diizini pacaran sama kedua orang tuanya. tapi realitanya hari gini ditahun yang 2015 ini hanya seupil orang yang mau nungguin sesuatu yang gak pasti. dan kedua cowok itu bukan termasuk kedalam upilan itu. ya karena memang langka . dan hal ini akhirnya membuat Nabila jadi serba salah dan harus menahan perasannya sendiri.
Contoh kedua, entah sejak kapan aku punya perasaan sama orang yang baru aku kenal. bukan pandangan pertama juga sih, tapi entah pandangan ke berapa aku baru ngeh. tapi baru aja aku mau mulai merasakan "sesuatu" waktu dengan gak sopannya merubah keadaan, dia harus pergi diasaat perasaan itu datang. menjelang detik detik dia pergi dia terus-terusan datang di waktu yang gak pernah aku duga dan makin ngebuat aku tambah dalam lagi merasakan sesuatu itu. udah kayak syahrini aja dari tadi sesuatu mulu. ya tapi nyatanya aku juga gak tau sesuatu itu apa *ambigu . dia hadir dengan kekonyolan dan keselenge'an dia yang selama ini udah jadi kebiasaannya dia.
kadang-kadang nyesal juga sih, kenapa baru akhir-akhir ini ngerasain kehadiran dia. aku kan gak mungkin nahan-nahan dia untuk nggak pergi, siapa aku?? haha. toh dia juga gak tau perasaan aku ke dia seperti apa. Ekspektasi aku sih dia punya perasaan yang sama. tapi realitanya?? cuma Allah yang tau. Lagi-lagi ekspektasi tidak sesuai dengan realita.
Tapi tidak jarang juga ekspektasi dan realita tumben-tumbenan akur. misalnya saja aku dulu punya ekspektasi untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang cocok. Walaupun sebelumnya sempat berpikir ekspektasi aku cuma bakal jadi setumpuk cucian kotor, karna tempat kerja ku sebelumnya gak sesuai dengan ekspektasiku. tapi akhirnya lambat laun Alhamdulillah ekspektasi aku sebelumnya berubah menjadi realita.aku mendapatkan tempat kerja yang lebih baik, bahkan jauh lebih baik dari sebelumnya.
Ekspektasi yang tidak sesuai dengan realita ini tanpa disadari membuat kita semakin kuat, dan menyadari bahwa di dunia ini gak semua yang kita harapkan bisa jadi kenyataan. dan gak semua yang kita harapkan itu baik untuk kita. Allah selalu punya rencana indah untuk kita.
aku jadi teringat suatu kalimat sederhana tapi luar biasa :
"Tuhan tidak memberikan apa yang kita inginkan,
Tapi Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan :)
SUPER SEKALI !!
Oke nantikan ketikan-ketikan ngasal aku selanjutnya ya. jangan lupa berikan comment menarik kamu seputar ekspektasi dan realita. Terimakasih. ^-^
Senin, 18 Mei 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar